Makalah Etik Dan Hukum Keperawatan PDF Karier & Perkembangan
Malpraktik didefinisikan sebagai kegagalan untuk menerapkan keterampilan profesional yang tepat, sehingga https://akperpgp.ac.id tidak terpenuhinya perwujudan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan tidak baik, peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar atau salah, prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral. Tentu saja kode etik keperawatan ini bersifat wajib dijalankan bagi setiap perawat. Tujuannya jelas, untuk meminimalisir terjadinya kasus dan kejadian pelanggaran kode etik selama praktek dengan pasien.
- Artikel ini akan membahas berbagai prinsip dasar etika yang relevan dan esensial dalam praktik keperawatan.
- Tidak merugikan (Nonmaleficience)Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
- Prinsip-prinsip ini tidak saja mendasari praktik profesional yang berintegritas, tetapi juga membangun hubungan kepercayaan antara perawat dan pasien.
- Keadilan (Justice)Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa disinilah gunanya perawat mempelajari etika keperawatan, perawat harus memahami bahwa pasien memiliki otonomi yaitu kebebasan untuk memilih menerima ataupun menolak tindakan keperawatan yang akan dilakukan padanya.
Contoh Kasus Etika Keperawatan Non Maleficience
Praktek profesional mencerminkan otonomi ketika perawat menghormati hak pasien ketika membuat keputusan tentang perawatan mereka sendiri. Dengan kata lain, etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Accountability juga berkaitan erat dengan aspek pelaporan insiden, baik itu kesalahan prosedur atau pelanggaran prinsip etika, untuk memastikan transparansi dan peningkatan kualitas layanan keperawatan. Ketika seorang perawat berjanji untuk melakukan sesuatu dalam perawatan pasien, prinsip fidelity menuntut bahwa janji itu harus ditepati. Ini mungkin termasuk janji sederhana seperti memberikan informasi pada waktu yang dijanjikan, hingga komitmen lebih besar seperti mendampingi pasien dalam proses penyembuhan yang panjang.
Kode Etik Keperawatan Indonesia
Di dunia keperawatan, prinsip ini diaplikasikan melalui tindakan-tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, seperti pemberian perawatan yang penuh kasih sayang, pengelolaan nyeri yang efektif, dan perhatian terhadap kebutuhan emosional dan psikologis pasien. Menurut Cooper (1991), dalam Potter dan Perry (1997), etika keperawatan dikaitkan dengan hubungan antar masyarakat dengan karakter serta sikap perawat terhadap orang lain. Berbuat baik (Beneficience)Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi. Kejujuran juga menjadi etika keperawatan yaitu dengan memberikan informasi secara objektif, akurat dan komprehensif terhadap pasien mereka.
Akuntabilitas (Accountability)Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. Perawat berkewajiban untuk memberikan penjelasan yang sejelas-sejelasnya terkait tindakan yang akan diberikan. Perawat tidak memberikan tranfusi, padahal hal tersebut membahayakan pasien, dalam hal ini perawat berusaha berbuat yang terbaik dan menghargai pasien. Sehari sebelum operasi klien berunding dengan suaminya dan memutuskan menolak operasi dengan alasan, klien dan suami masih ingin punya anak lagi.